Badan Meteorologi dan Geofisika meramalkan bahwa musim pancaroba bisa menjadi salah satu pemicu datangnya angin puting beliung. Bahkan diperkirakan hingga Desember 2008 mendatang masyarakat diharapkan waspada terhadap perubahan cuaca yang mendadak.
Saya googling untuk mendapatkan informasi tanda-tanda yang mungkin mendahului datangnya angin ini. Setidaknya masyarakat bisa menyiapkan diri. Berikut ini petikan dari file yang berhasil saya download dari http://meteo.bmg.go.id/arsippdf/tandaputingbeliung.doc.
1. Puting beliung biasa terjadi pada :
Pancaroba baik, dari hujan kemarau maupun sebaliknya,
Musim penghujan dengan kriteria sbb :
- 1 – 2 atau lebih kondisi cuacanya clear atau panas, biasanya hujan pada hari berikutnya akan lebat disertai petir dan angin kencang.
- Biasanya pada Pagi hari cerah dan berawan, maka sore harinya berpeluang terjadi angin kencang/puting beliung.
Tidak bisa diprediksi secara spesific, hanya peluang dalam batasan wilayah , setelah melihat atau merasakan tanda-tandanya baru bisa diprediksi 0.5 – 1jam sebelumnya dengan tingkat kekuakutan kurang dari 50 % (berdasarkan pengalaman)
Angin puting beliung hanya berasal dari awan Cumulusnimbus (CB), bukan dari pergerakan angin monsun maupun pergerakan angin pada umumnya, sehingga dapat dapat berpindah/bergeser seusai dengan tekanan tinggi ke tekanan rendah dalam skala luas
Tidak semua jenis awan CB menimbulkan puting beliung, karena sangat mikro maka sulit membedakannya, secara teori puting beliung beasal dari jenis awan CB bersel tunggal, super sel dan multisel, kesemuanya itu hanya dapat dilihat dilpangan terbuka bukan dari teori monsun atau siklon atau model cuaca.
Suatu daerah atau tempat terlanda puting beliung maka kecil kemungkinan terjadi yang kedua kalinya, atau tidak ada puting beliung susulan karena berasal dari awan CB yang sifat tumbuhnya tergantung dari intensitas konvektif yang juga sulit diperkirakan.
- Sangat lokal
- bergerak secara garis lurus
- waktunya singkat sekitar 3 menit dan tiba-tiba
- terjadi pada siang atau sore hari,
- malam jarang terjadi
Terjadi pada tanah lapang yang vegetasinya kurang
Jarang terjadi pada daerah perbukitan atau hutan yang lebat
3. Tanda-tanda datangnya angin Puting Beliung :
- satu hari sebelumnya, udara pada malam hari- pagi hari udaranya panas/pengap/sumuk.
- sekitar pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan cumulus (awan berlapis-lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abuabu menjulang tinggi seperti bunga kol
- tahap berikutnya adalah awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap
- perhatikan pepohonan disekitar tempat kita berdiri, apakah ada dahan atau ranting yang sudah bergoyang cepat, jika ada maka hujan dan angin kencang sudah akan datang
- terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri
- biasanya hujan pertama kali turun adalah hujan tiba-tiba dengan deras, apabila hujan nya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari lingkungan kita berdiri
- Terdengar sambaran petir yang cukup keras, apabila indikator tersebut dirasakan oleh kita maka ada kemungkinan hujan lebat+petir dan angin kencang akan terjadi
- Jika 1 atau 3 hari berturut – turut tidak ada hujan pada musim penghujan, maka ada kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun tidak.
- Biasanya hanya menghantam rumah non permanent atau rumah yang beratap seng/asbes maupun pelepah daun nipah serta rumah bedeng
- atap rumah berterbangan
- Pohon yang rapuh
- Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh agar segera ditebang untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut
- Perhatikan atap rumah yang sudah rapuh, karena pada rumah yang rapuh sangat mudah sekali terhempas, sedangkan pada rumah yang permanent, kecil kemungkinan terhempas.
- Apabila melihat awan yang tiba-tiba gelap, semula cerah sebaiknya untuk tidak mendekati daerah awan gelap tersebut
- Cepat berlindung atau menjauh dari lokasi kejadian, karena peristiwa fenomena tersebut sangat cepat
- Untuk jangka panjang pohon dipinggir jalan diganti dengan pohon akar berjenis serabut seperti pohon asem, pohon beringin dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar